TINKERCAD
Ditulis oleh Rafi Rabbani Firdaus (NIM:16521393) untuk memenuhi Tugas mata kuliah Pengenalan Rekayasa dan Desain (K-03).
Tinkercad adalah platform situs penyedia sarana bagi kita untuk belajar secara online. Pada bagian circuit, kita dapat belajar untuk menyusun rangkaian terdiri dari berbagai komponen elektronika. Komponen elektronika yang tersedia dalam Tinkercad antara lain: resistor, Arduino UNO, breadboard, microcontroller, LED, RGB LED, servo, motor, kapasitor, dan sebagainya. Selain itu, juga terdapat banyak sensor-sensor yang dapat kita susun untuk mensimulasikan implementasi berbagai solusi penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tugas kali ini, saya akan mempelajari berbagai tutorial dasar yang tersedia di Tinkercad. Tutorial-tutorial yang telah saya kerjakan dapat dicek di bawah.
1. INTRODUCING THE BREADBOARD
2. OHM'S LAW
Pada tutorial kedua, saya belajar mengenai hukum fundamental dalam rangkaian listrik. Hukum fundamental tersebut adalah Hukum Ohm. Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangna listrik dalam rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian bertambah (V=I.R). Pada awalnya, kita diberikan sebuah baterai yang disambungkan dengan sebuah LED. Namun, LED tersebut tidak dapat menyala karena arus yang mengalir overload atau terlalu tinggi. Oleh karena itu, kami ditugaskan untuk memberi sebuah resistor pada rangkaian tersebut supaya arus yang mengalir dapat terkontrol. Resistor berfungsi menghambat besar arus listrik supaya tetap dalam jangkauan arus maksimum LED sehingga LED dapat menyala. Kita menggunakan resistor dengan cara menghubungkannya di antara baterai dan LED (antara katoda LED dengan kutub negatif baterai). Untuk besar hambatan resistor, dapat kita lihat melalui warna bands yang terdapat di tubuh resistor.
3. SERIES AND PARALLEL CIRCUITS
Pada tutorial ketiga, saya belajar mengenai 2 jenis rangkaian listrik, yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Di sini, saya mempejarai perbedaan antara kedua jenis rangkaian. Saya juga belajar cara mengaplikasikannya dalam menyalakan lampu LED. Dengan mempelajari kedua jenis rangkaian ini, saya dapat menentukan desain rangkaian seperti apa yang paling efektif untuk digunakan pada susunan beberapa LED. Mengapa pada rangkaian di tengah LED tidak dapat menyala?? LED pada rangkaian tengah tidak dapat menyala karena tegangan yang tersedia pada rangkaian tidak cukup untuk memenuhi demand tegangan dari kedua LED. Oleh karena itu, arus yang mengalir tidak ada sehingga LED tidak menyala. Seharusnya kita menyusun rangkaiannya seperti pada rangkaian paling kanan yaitu rangkaian paralel sehingga LED dapat menyala karena rangkaian paralel adalah pembagi arus di mana pada setiap LED-nya besar tegangannya sama.
4. LEARN MICRO:BIT
a. Lighting Up the Micro:bit LED Matrix
Latihan ini berisi cara menyalakan LED menggunakan micro:bit controller. Pengguna membuat program sederhana untuk menyalakan LED menggunakan Micro:bit. Pengguna menggunakan code editor milik Tinkercad yang lebih mudah dipahami sebagai pengganti codeblock. Latihan ini cukup mudah karena pengguna cukup mengikuti instruksi dengan baik.
b. Micro:bit Motion Sensor and Buttons
Latihan ini bertujuan untuk membangun pemahaman cara tombol dan sensor bekerja pada micro:bit. Pengguna perlu membuat beberapa alternatif output rangkaian LED yang menyala menggunakan algoritma if-else untuk setiap angka random yang muncul ketika micro:bit mendeteksi guncangan, seperti dadu.
Latihan berisi pemahaman pengguna mengenai beberapa komponen yang ada pada micro:bit yaitu sensor cahaya dan temperatur.
d. Using Micro:bit with External Components
Comments
Post a Comment